Kamis, 30 April 2009

Mengajar Metodologi Penelitian

Salah satu pelayanan saya adalah mengajar di Sekolah Tinggi Teologia. Saya mengajar beberapa matakuliah termasuk Metodologi Penelitian. Mengajar Metodologi penelitian sangat menyenangkan. Mahasiswa dibimbing untuk dapat mengadakan penelitian, dan melaporkannya dalam bentuk Skripsi atau Tesis. Rata-rata mahasiswa belum pernah melakukan penelitian dengan baik sebelumnya, walaupun mereka sudah pernah menulis tesis atau skripsi mereka tetap harus dibimbing lagi, karena kebanyakan sudah lupa, atau metode yang digunakan berbeda, atau bahkan mungkin baru bisa memahami apa artinya sebuah metode penelitian itu pada saat ini. Sebelumnya mungkin hanya sekedar ikut saja, dan lulus. Mereka perlu diajar dan dibimbing dengan pelan dan sabar agar mengerti esensi dari penelitian itu sendiri, sampai dapat memilih dan menggunakan metode penelitian dengan tepat dan benar. Banyak aspek yang perlu diajarkan mulai dari penentuan masalah penelitian, penentuan judul penelitian sampai melaksanakan penelitian di lapangan. Bukan hanya itu saja, bimbingan terus dilanjutkan dalam penulisan hasil penelitian dalam bentuk tesis atau skripsi. Pastinya menyenangkan, membimbing mereka dari awal sampai akhir, apalagi kalau mereka bisa lulus ujian skripsi atau tesis, menyenangkan sekali.
Saya juga sering diminta untuk pembimbingan metode penelitian untuk disertasi, dan tata caranya juga hampir sama, tentu sukacitanya juga sama. Untuk info saja, saya mengajar metode penelitian di STT Internasional Harvest Semarang dan STT Kristus Alfa Omega (Salom) Semarang. GBU!

Sabtu, 25 April 2009

Malam Minggu Seorang Gembala Sidang

Malam minggu ini saya menyiapkan pelayanan untuk besok pagi. Besok ada pengkhotbah tamu di gereja kami Pdt. Noor Anggraito dari Yogyakarta. Dia melayani dalam kebaktian pagi dan sore. Saya sendiri besok akan melayani di Gereja Kristen Baithani Bahtera Hayat di Ketilen, yang digembalakan oleh Pdt. Yosua Anugrah, S.Th. Saya berdoa agar pelayanan besok dapat berjalan dengan baik. Agar Tuhan memberikan jiwa-jiwa baru dalam kebaktian kami. Kebaktian Sore besok di gereja kami akan ada penyerahan anak. Sudah ada 8 anak yang didaftarkan dan akan diserahkan kepada Tuhan. Puji Tuhan, saya berdoa agar anak-anak tersebut menjadi anak-anak yang takut akan Tuhan.

Sabtu, 18 April 2009

Iman yang Berdampak

Iman itu harus berdampak. Iman menurut kitab Ibrani adalah keyakinan akan kepastian keselamatan di dalam Tuhan Yesus. Kepastian akan keselamatan membawa pengaruh dalam kehidupan seseorang. Orang itu akan optimis dalam kehidupannya. Optimisme itu membawa produktifitas dalam pekerjaan, yang muaranya adalah suatu kehidupan yang lebih baik. Sebaliknya orang yang belum pasti selamat akan pesimis, kemudian pekerjaannya kacau dan kehidupannyapun akan morat-marit. Milikilah iman seperti NUH (Ibrani 11:7). Iman Nuh berdampak bagi: (1) Keluarga. Karena Nuh beriman maka keluarganya diselamatkan. Bayangkan seandainya Nuh tidak beriman kepada Tuhan dan mengikuti ajakan orang-orang sejamannya. Maka Nuh dan keluarganya pasti akan binasa. Bagaimana dengan kita? Apakah dengan iman yang kita miliki keluarga kita mendapatkan dampaknya? Harusnya keluarga kita makin sejahtera, makin damai, makin diberkati. Sudahkah? (2) Dampak bagi orang lain. Iman Nuh berdampak bagi orang lain sejamannya. Orang-orang itu dihukum oleh Tuhan karena iman Nuh. Iman Nuh menjadi tolok ukur penghukuman Allah pada waktu itu. Kalau tidak mencapai seperti Nuh pasti dihukum Tuhan. Luar biasa, karena Tuhan menghukum patokannya berdasarkan Iman orang percaya. Bagaimana dengan iman kita? Sudahkah lebih baik dari dunia ini? (3) Pekerjaan. Iman Nuh menentukan berkat yang dia akan terima. Nuh menerima "Mandat Menguasai" dari Tuhan (Kejadian 9:1-2). Dalam bahasa Inggris "Dominion Mandate", yang diulang kembali setelah diberikan Allah kepada Adam dan Hawa. Mandat ini didapat karena Tuhan tertarik dengan iman Nuh. Dalam mandat ini berkat Allah dinyatakan dalam kehidupan Nuh. Bagaimana dengan kita? Apakah iman kita membuat pekerjaan kita berhasil? Pastikan berkat Allah dalam pekerjaan kita karena mandat ilahi yang sudah kita terima dalam Tuhan Yesus Kristus. Kesimpulannya, ketiga dampak itu harus nyata dari iman kristen kita, kalau tidak maka iman kita akan menjadi kosong. GBU

Selasa, 14 April 2009

Kristus Bangkit, saya harus bangkit juga!

Bangkit bersama Yesus. Kita tidak akan menjadi penonton saja dalam kebangkitan Yesus, tetapi juga mengalami kebangkitan Kristus itu di dalam kehidupan kita. Kebangkitan Kristus harus memberi dampak dalam hidup kita. Kebangkitan Kristus membawa kemenangan atas dosa dan maut, karena itu hidup kita harus menjadi kehidupan yang penuh kemenangan.
Bagaimana ciri-ciri orang yang bangkit bersama Kristus itu?
1.Setia Mencari Perkara-perkara di atas (Kolose 3:1) Yesus bangkit, dan saat ini ada di sorga, di atas. kita pun harus mencari perkara-perkara di atas, di sorga, ditempat Yesus berada. Maksudnya ialah perkara-perkara rohani, bukan perkara-perkara duniawi. Hidup secara rohani, dan belajar untuk memiliki orientasi rohani, tidak duniawi terus.
2. Setia Berfikir perkara-perkara di atas (Kolose 3:2) Memikirkan perkara-perkara di atas, di sorga, yaitu perkara-perkara yang mulia. Hindari pikiran-pikiran yang buruk yang tidak membangun. Jangan berfikir keduniawian terus.
3. Setia Berbicara secara rohani (Yohanes 3:31) Bukan dengan bahasa bumi, tetapi dengan bahasa sorgawi. Belajar untuk berbicara yang baik, yang membangun, yang menasihati, yang membawa orang lain kepada kebenaran.
Kalau tiga hal ini kita lakukan, maka hidup kita akan berpadanan dengan kebangkitan Kristus. Dan dampaknya ialah kuasa kebangkitan Kristus itu akan benar-benar nyata di dalam kehidupan kita. Amin. Selamat Paskah, selamat bangkit!