Sabtu, 18 April 2009

Iman yang Berdampak

Iman itu harus berdampak. Iman menurut kitab Ibrani adalah keyakinan akan kepastian keselamatan di dalam Tuhan Yesus. Kepastian akan keselamatan membawa pengaruh dalam kehidupan seseorang. Orang itu akan optimis dalam kehidupannya. Optimisme itu membawa produktifitas dalam pekerjaan, yang muaranya adalah suatu kehidupan yang lebih baik. Sebaliknya orang yang belum pasti selamat akan pesimis, kemudian pekerjaannya kacau dan kehidupannyapun akan morat-marit. Milikilah iman seperti NUH (Ibrani 11:7). Iman Nuh berdampak bagi: (1) Keluarga. Karena Nuh beriman maka keluarganya diselamatkan. Bayangkan seandainya Nuh tidak beriman kepada Tuhan dan mengikuti ajakan orang-orang sejamannya. Maka Nuh dan keluarganya pasti akan binasa. Bagaimana dengan kita? Apakah dengan iman yang kita miliki keluarga kita mendapatkan dampaknya? Harusnya keluarga kita makin sejahtera, makin damai, makin diberkati. Sudahkah? (2) Dampak bagi orang lain. Iman Nuh berdampak bagi orang lain sejamannya. Orang-orang itu dihukum oleh Tuhan karena iman Nuh. Iman Nuh menjadi tolok ukur penghukuman Allah pada waktu itu. Kalau tidak mencapai seperti Nuh pasti dihukum Tuhan. Luar biasa, karena Tuhan menghukum patokannya berdasarkan Iman orang percaya. Bagaimana dengan iman kita? Sudahkah lebih baik dari dunia ini? (3) Pekerjaan. Iman Nuh menentukan berkat yang dia akan terima. Nuh menerima "Mandat Menguasai" dari Tuhan (Kejadian 9:1-2). Dalam bahasa Inggris "Dominion Mandate", yang diulang kembali setelah diberikan Allah kepada Adam dan Hawa. Mandat ini didapat karena Tuhan tertarik dengan iman Nuh. Dalam mandat ini berkat Allah dinyatakan dalam kehidupan Nuh. Bagaimana dengan kita? Apakah iman kita membuat pekerjaan kita berhasil? Pastikan berkat Allah dalam pekerjaan kita karena mandat ilahi yang sudah kita terima dalam Tuhan Yesus Kristus. Kesimpulannya, ketiga dampak itu harus nyata dari iman kristen kita, kalau tidak maka iman kita akan menjadi kosong. GBU

Tidak ada komentar: