Kamis, 27 Februari 2014

2. Pengertian Sukacita
(Sambungan....MAKNA SUKACITA Oleh Pdt Dwi Gatot S yang disalin dari Jurnal Teologi El-Shadday STT El-Shadday Surakarta)

       Kata Ibrani yang dipakai untuk sukcita adalah 'simkha' kata kerjanya 'sameakh', juga mencakup ungkapan lahiriahnya (bandingkan kata Arab serumpun yang berarti 'dalam keadaan gembira sekali'), dan kurang lazim dipakai 'gil' (kata kerja sekaligus kata benda); Yunani 'khara' (kata kerja khaird) dan agalliasis berulang-ulang dipakai dalam LXX, dan sepadan dengan 'simkha'), yang berarti sukacita yang besar. Baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru sukacita tetap merupakan ciri orang percaya sebagai perseorangan maupun ciri gereja secara umum.Sukacita ialah kualitas atau watak, dan bukan melulu perasaan hati, yang didasarkan pada Allah sendiri dan memang berasal dari Dia (Mzm16:11; Flp 4:4; Rm 15:13), yang mencirikan hidup Kristen khas di dunia ini (I Ptr 1:8) dan merupakan permulaan sukacita yang kekal bersama Kristus, nanti dalam kerajaan Sorga (Why 19:7)
        Arti sukacita di dalam Perjanjian Lama: sukacita selalu berhubungan dengan kehidupan nasional seutuhnya dan keagamaan bangsa Israel. Secara khusus diungkapkan dalam bentuk-bentuk kegembiraan pada keramaian dan kemeriahan pesta-pesta, saat mempersembahkan korban-korban dan upacara penobatan (ul 12:6; ISam 18:6; I Raj 1:39). Sukacita spontan merupakan ciri yang menonjol dalam Mazmur; di situ sukacita adalah pertanda ibadah gabungan (sebagian besar berpusat di Bait Suci, Mzm 42:4; 81:1) maupun pemujaan pribadi (Mzm 16:8;43:4). Yesaya membedakan sukacita dari yang melulu tata cara (Mzm 126) dan ia menggabungkan sukacita dengan keselamatan yang utuh dari Allah ; justru (dalam rangka sukacita alam semesta) digabungkan juga dengan pengharapan masa datang (Yes 49:13; 61:10). Sebagai hasilnya, selanjutnya dalam Yudaisme sukacita menjadi ciri zaman akhir.
        Selanjutnya arti sukacita di dalam Perjanjian Baru: Kitab-kitab Injil Sinoptik mencatat suasana sukacita terkait dengan proklamasi kabar baik tentang Kerajaan Allah, dalam bentuk aneka ragam, umpamanya: kelahiran Juruselamat (Luk 2:10), Yesus memasuki Yerusalem dalam lambang Raja Mesias (Mrk 11:9; Luk 19:37; Mat 21:9) dan sesudah kebangkitan (Mat 28:8). Dalam Injil Yohanes, Yesus sendirilah yang mengumumkan sukacita ini (Yoh 15:11;16:24) dan sekarang sukacita adalah dampak persekutuan yang erat antara gereja dengan Yesus (bnd 16:22).
        Dalam Kisah Para Rasul sukacita mencirikan kehidupan gereja pertama. Sukacita menyertai karunia Roh Kudus yang dicurahkan kepada Murid Yesus (Kis 13:52), menyertai mujizat-mujizat yang dilakukan dalam Nama Yesus Kristus (8:8) menyertai fakta dan berita pertobatan non Yahudi (15:13), juga menjadi ciri khas perjamuan kudus (2:46).....bersambung

Tidak ada komentar: