Rabu, 26 Februari 2014

MAKNA SUKACITA
 Oleh:Pdt Dwi Gatot S, M.Th
(Disalin dari Jurnal Teologi El-Shadday Vol 1 No 2 Desember 2013 yang diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Teologi El-Shadday Surakarta)

1. Pendahuluan
        Kehidupan Kristen adalah kehidupan yang dipenuhi dengan sukacita. Sukacita yang dimaksud adalah sukacita yang berasal dari dalam hati tanpa dipengaruhi oleh keadaan atau situasi tertentu. Sukacita kristen bersifat menetap artinya sukacita itu akan selalu ada di dalam hati dan tidak akan hilang oleh situasi apapun karena sukacita itu bersumber pada pekerjaan Roh Kudus yang ada di dalam hati seseorang. Misalnya saja ketika orang Kristen sedang menghadapi masalah, sebut saja tidak mempunyai uang. Tetap bersyukur dan memuji Tuhan walaupun dalam keadaan tidak punya uang. Sikap ini berbeda sekali dengan orang yang belum percaya. Dalam keadaan tidak punya uang mereka bisa saja marah, jengkel, menyalahkan orang lain, timbul pikiran jahat. Orang yang belum percaya sulit untuk mengalami sukacita ketika keadaan buruk sedang menimpa mereka. Tetapi sebaliknya orang yang percaya akan tetap mengalami sukacita.
         Dalam Alkkitab sukacita lebih dari sekedar emosi. Sukacita adalah perasaan bahagia bercampur perasaan diberkati. Dalam Perjanjian Lama hal ini ditandai dengan kegembiraan luar biasa pada saat perayaan (Ulangan 12:6) dan dengan perasaan lega ketika seseorang dapat membawa keluh kesahnya ke Bait Allah untuk mendapatkan penyelesaian (Mazmur 43:4). Dalam Perjanjian Baru nada kesukacitaan sangat menonjol pada Injil Lukas (Lukas 2:10:19:37) dan Kisah Para Rasuk (Kis 13:52) Kesukacitaan merupakan  karunia Roh yang khas (Kis 8:39; Gal 5:22).....bersambung.......

Tidak ada komentar: